Menurut Suardana, istrinya dan
kader Golkar setempat sangat menyayangkan pengrusakan baliho tersebut. “Dalam
pemasangan alat peraga menyongsong pemilihan gubernur, para kandidat dan
pendukung memasang alat peraga berupa baliho sampai di tingkat desa dengan
tujuan agar masyarakat mengetahwi figur dan program dari calon pemimpinya.
Namun kenyataan apa yang terjadi di desa pangyangan, Pekutatan, justru ada
orang-orang yang yang tidak bertanggung jawab merusak baliho,” ungkap Suardana.
Kendati demikian, pihaknya tetap
menahan diri untuk tidak terprovokasi oleh ulah oknum yang merusak baliho
tersebut. Mereka tetap mengedepankan politik yang santun dan beretika. Apalagi
Mantra-Kerta merupakan sosok yang santun dan beretika dalam berpolitik. “Walaupun
atribut yang dipasang oleh Wayan Wirti, ketua pimpinan partai Golkar di
kecamatn Pekutatan, dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab, Wayan Wirti dan
kader tetap menjaga diri agar Pilgub dapat berjalan dengan aman, damai dan
lancar. Kita sebagai kader harus memberikan panutan, contoh dan pemahaman
berpolitik kepada masyarkakat. Mantra-Kerta santun dan beretika. Maka seluruh
kader dan pendukung sampai di tingkat bawah harus tetap menjaga etika dan sopan
santun, dan tidak main hakim sendiri,” tegas Suardana.
Lebih lanjut ia mengatakan, agar
pengrusakan baliho itu tidak kembali terjadi, dan mencegah terjadinya gesekan
antar-pendukung pasangan calon gubernur, istrinya telah melaporkan kasus
pengrusakan baliho tersebut kepada aparat kepolisian setempat. “Wayan Wirti
sebagai kader partai Golkar melaporkan masalah ini kepada aparat yang berwenang
agar tidak terjadi keributan antar pendukung. Biar aparat yang menindaklnjuti
sesuai dengan aturan yang ada,” pungkas Suardana. Selain di Jembrana,
pengrusakan baliho Mantra-Kerta kembali terjadi di Tabanan. Humas DPD partai
golkar kabupaten Tabanan Vinsensius Jala mengatakan, sebelumnya baliho
Mantra-Kerta yang di pasang I Made Astha Darma yang dirusak, kali ini giliran
baliho Mantra-Kerta yang dipasang Ni Made Meliani yang dirusak oleh orang yang
tidak bertanggung jawab. “DPD partai golkar kabupaten Tabanan sangat
menyayangkan ulah oknum tak bertanggung jawab yang merusak baliho tersebut. Ini
merupakan tindakan intimidasi atau teror,” ujar Vinsen.
No comments:
Post a Comment